Translator

Kamis, 20 Januari 2011

Mengendalikan Amarah

Seorang lelaki berkata kepada Rasulullah, ”Berpesanlah kepadaku.” Lalu, Rasul bersabda, ”Jangan marah.” Beliau mengulangi perkataannya itu berkali-kali (HR Bukhari).
Ada tiga hal yang diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar kita tidak tergelincir dalam kehinaan. Salah satunya adalah marah. Pada prinsipnya, Islam tidak melarang kita marah sebab hal itu sangat manusiawi. Dalam Islam, marah terbagi dua, tercela dan terpuji. Marah yang tercela adalah kemarahan yang lahir dari dorongan nafsu. Rasulullah melarang marah yang timbul dari nafsu sebab dapat membutakan seseorang dari kebenaran dan menjadi pemicu semua keburukan.
Rasulullah bersabda, ”Marah adalah awal segala keburukan.” (Muttafaq Alaih). Marah tidak dapat menyelesaikan masalah, bahkan dapat memperkeruh masalah. Pada kali lain, Rasulullah bersabda, ”Marah adalah api setan yang menyala, yang mencelakakan dan membongkar aib seseorang. Orang yang menahan marah ibarat memadamkan api dan yang membiarkannya berarti telah menyalakan api dengan kemarahan.”
Rasulullah mengajarkan beberapa hal agar dapat menahan kemarahan. Pertama, selalu melatih diri untuk menahan marah. ”Orang yang kuat bukan yang jago gulat, tetapi yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR bukhari Muslim).
Kedua, berwudhu. ”Sesungguhnya, marah itu dari setan. Setan diciptakan dari api. Api hanya bisa dipadamkan dengan air. Maka, jika salah seorang dari kamu marah, hendaklah ia berwudhu.” (HR Abu Daud).
Ketiga, jika sedang berdiri, duduklah. Jika sedang duduk, tidurlah miring. Ini untuk mendekatkan tubuh orang yang sedang marah ke tanah sehingga ia sadar akan asal penciptaannya dan merasa hina. Lalu, menahan diri dari marah sebab marah timbul dari kepongahan. Keempat, diam. Kelima, berfikir tentang keutamaan orang yang menahan amarah dan bersikap arif kepada orang lain.
Keenam, meminta perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari tipu daya setan. Tidak semua bentuk kemarahan dilarang. Dalam kondisi tertentu, marah malah dibutuhkan dan sangat terpuji. Marah yang terpuji adalah marah yang muncul karena Allah SWT. Kemarahan umat Islam terhadap pelecehan Nabi Muhammad adalah kemarahan yang niscaya. Sebab, ia adalah ekspresi dari ghirah terhadap simbol-simbol agama dan bentuk cinta kepada Rasulullah.

Baca Selengkapnya..

Masjid sebagai Sentral Kebangkitan Umat Islam Simbol kebangkitan Islam

Ada seorang insiyur Arsitek yang senior dan sering mendapat proyek raksasa antara lain adalah jembatan Selat Sunda yang menghubungkan pulau Sumatera dengan pulau Jawa.
Ternyata beliau adalah bukan seorang arsitek biasa tetapi beliau telah mengkaji Al qur’an yang begitu lama waktunya. Dalam perjalanan untuk mengkaji Al qur’an beliau temukan ayat-ayat yang meyakinkan pribadi beliau bahwa era 700 tahun ke depan adalah era kebangkitan Islam. Dan yang lebih mengkejutkan beliau meyakini bahwa kebangkitan Islam dan umat Islam sedunia 700 tahun ke depan akan dimulai take of nya dari Negara Indonesia, ternyata salah satu ayat yang beliau maksud sebagai ayat kebangkitan Islam dan umat Islam di Indonesia adalah ayat pertama dari surat Isra.
Kemudian kita bertanya kenapa kebangkitan Islam itu dari Indonesia, kemudian arsitek itu menjawab karena bangsa Indonesia itu negara yang paling banyak mempunyai jumlah masjid dibandingkan dengan seluruh negara di muka bumi ini. Katakanlah saja bahwa di Mataram dan pulau Lombok saja terkenal dengan negeri 1000 masjid, kadang-kadang dalam satu RT terdapat sebanyak dua masjid di pinggiran Mataram ada dua masjid yang terpaksa harus bergantian untuk melaksanakan sholat di masjid itu karena saking banyaknya jamaah. Semua masjid di bangun secara permanen dengan menara yang menjulang tinggi dan kubah yang sangat spesifik.
Beliau meyakini bahwa surat Al Isra merupakan sinyal akan kebangkitan Islam yang kedua setelah kebangkitan Islam yang pertama yang dikomandani atau dipanglimai oleh Muhammad SAW. Maha Suci Allah serta yang telah menjalankan hamba-Nya dari masjid yang suci itu ke masjid yang jauh Allah berikan keberkahan di sekitarnya dan Allah tampakkan tanda-tanda kebesarannya dan Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Rasulullah SAW berangkat membangun membina dan membentuk umat dari nol dari tidak ada Islam sampai ada Islam dan sampai adanya Al qur’an dan berhijrah ke Madinah sampai berakhir berhasil membangun dan membentuk satu warga Islami kemudian menjadi masyarakat Islami, Karena setelah hijrah bangsa-bangsa sekitarnya mengakui bahwa Kota Madinah al munawaroh adalah suatu bangsa dan satu kawasan baru dan-satu negara baru yang kepala negaranya adalah Muhammad SAW yang undang-undangnya adalah Al qur’an dan As Sunnah dengan wilayah Madinah dan sekitarnya yang rakyatnya kaum Muhajirin dan kaum Ansor dan orang-orang yang non muslim mau mengakui kedaulatan pemerintahan dengan sistim syariah.
Pembentukan Aqidah Islamiyah
Muhammad SAW wafat tidak perlu berumur 70 tahun atau 80 tahun, dia wafat dalam usia produktif yaitu 63 tahun beliau berdakwah hanya 23 tahun lamanya dengan dibagi selama dua periode, yaitu periode sebelum hijrah dan setelah hijrah. 13 tahun lamanya sebelum hijrah dia tanamkan Aqidah Islamiyah. Muhammad SAW membangun selama 10 tahun periode Madinah dan paska periode Madinah dan kemudian beliau berhasil menyampaikan semua ayat suci al qur’an menerapkan dan mengimplementasikan semua ayat suci Al Qur’an.
Beliau tidak perlu mengadopsi falsafah Yunani yang sudah ada ribuan tahun sebelum turunnya Islam, beliau tidak perlu mengadopsi falsafah Cina kuno dan Mesir kuno beliau hanya berpedoman dan berbekal wahyu Allah dan berpegang kepada kitab suci Al qur’an sebagai pembaharu, pelengkap dan penyempurna kitab suci Allah yang lainnya.
Beliau mengajarkan semata-mata adalah Al Islam bukan kapitalis, tidak liberalisme, tidak sosialisme, bukan Nasionalisme, apalagi komunisme dan atheisme. Muhammad SAW mengajarkan kepada umat manusia adalah ajaran yang datangnya dari Allah bukan cipta-an manusia, ajaran yang dibawa adalah wahyu dan wahyu itu sendiri merupakan bagian rukun iman yang wajib diyakini umatnya dengan ideologi wahyu inilah diyakini bahwa tidak ada ideologi lain yang benar kecuali Al Islam, “Sesungguhnya agama yang benar adalah agama Islam“. Siapapun yang mencari melaksanakan ajaran selain Islam, baik dalam urusan duniawi apalagi urusan ukhrowi semua amal ibadahnya dan amal baiknya tidak akan diterima oleh Allah SWT dan dihari akhirat nanti mereka tergolong orang-orang yang merugi.
Itulah ringkasan sekilas tentang keberadaan Islam yang hanya selama 23 tahun disampaikan oleh Muhammad SAW dengan metode “ibda binafsik” dimulai dengan diri sendiri dengan cara uswatun hasanah dengan meneladani kepada yang lain dengan suritauladan yang baik dan tidak sampai 23 tahun muncul dan lahirlah suatu bangsa yang baru di muka bumi ini yaitu bangsa Islam yang mempunyai negara baru dengan setelah berdasarkan Islam yang mengajarkan hukum yang diturunkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW wafat dan digantikan oleh khulafat urasyidin yaitu Abu Bakar Sidik sebagai khalifah yang pertama atau sebagai pemimpin pemerintahan Islam. Berarti Abu Bakar adalah kepala pemerintahan Islam atau kepala negara Islam baik yang berada di dalam masjid atau di luar masjid.
Estafet pemerintahan
Semua khulafat urasyidin baik itu Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali tidak pernah membuat kantor di luar masjid, tidak pernah membikin istana di luar masjid, tidak pernah membuat ruangan yang mewah di luar masjid itu semuanya dilakukan dengan mencontoh nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW tidak pernah menyerahkan imam sholat 5 waktu kepada selain pada dirinya kecuali setelah mendapatkan penyakit yang mendekatkan beliau kepada wafat barulah dia serahkan kepada Abu Bakar dan setelah 3 kali diwudhukan kemudian pingsan lalu diwudhukan lagi oleh para sahabat kemudian pingsan lagi akhirnya beliau perintahkan kepada Abu Bakar untuk menjadi imam sholat 5 waktu. Setelah 1 itu para sahabat yang lainnya mengambil isyarat ini adalah bahasa fi sinyal dari Rasulullah SAW, bahwa kepemimpinan akan diserahkan kepada Abu Bakar ra.
Seumur hidup Rasulullah SAW ketika beliau ada di dalam kota Madinah tidak pernah tidak menjadi imam, begitu juga para sahabat khususnya laki-laki sebelum ada masjid yang lain tidak ada yang tidak sholat jamaah 5 waktu, tidak ada sholat wajib dilakukan di rumah dan di tempat lain kecuali di dalam masjid Nabawi kota Madinah sebagai masjid yang kedua kesuciannya setelah masjidil haram. Rasulullah SAW pernah bersabda ketika akan menjadi imam sholat, beliau mengatakan apabila sholat telah diqomatkan, akan aku perintahkan salah seorang diantara kalian untuk menjadi imam yang ketika kalian shalat aku akan berkeliling kampung, apabila aku temukan dirumah ada orang laki-laki kemudian aku perintahkan kalian untuk mencari kayu bakar setelah itu membakar rumah itu.
Ketika seorang sahabat yang bernama Abdulah bin Ummi maktum seorang tunanetra pada suatu hari beliau meminta izin kepada Rasulullah SAW dari dalam masjid “ya Rasulullah mata aku buta rumah aku jauh tidak ada orang yang menuntun aku untuk sampai di masjid setiap waktu, bolehlah aku tidak sholat berjamaah di masjid selama 5 waktu ?”,
kemudian nabi Muhammad SAW mengingat sesuatu seolah-olah masuk diakal untuk diberikan dispensasi untuk tidak sholat berjamaah. Kemudian Rasul katakan “ya! Kamu bisa untuk tidak wajib sholat 5 waktu berjamaah di masjid”, namun ketika Abdulah bin Ummimaktum akan sampai di pintu untuk keluar dari masjid nabi memanggilnya kembali dengan suara yang agak tinggi “wahai Abdulah bin Ummimaktum kamu mendengar adzan ?”, lalu Abdulah dengan jujur mengatakan “Aku mendengar Azdan”. Nabi menjawab bahwa pengertian menjawab adzan dengan perbuatan yaitu mendatangi masjid dan menjalankan sholat dengan berjamaah di masjid tempat sumbernya suara adzan itu.
Pada suatu saat orang-orang munafikin membangun masjid baru untuk memecah umat agar tidak dapat suatu masjid dibawah satu imamah satu jamaah yaitu imamah Rasulullah SAW. Ketika Rasulullah SAW berangkat menuju peperangan, dimana ketua panitia munafikin yang membangun masjid yang niatnya untuk menandingi masjid Rasulullah minta agar Rasulullah kembali dari perang dan singgah ke masjid munafiqun yang baru untuk meresmikannya sebagai masjid yang kedua setelah masjid Nabi. Rasulullah SAW mengiyakan, setelah pulang dari medan perang pentempuran dan akan menuju masjid yang baru itu, kemudian Malaikat Jibril turun dan membisikan kepada Rasulullah “jangan engkau resmikan masjid itu, karena masjid tersebut dibangun oleh orang-orang munafikin“, dan bukan masjid yang dibangun dalam rangka berasaskan taqwa, tetapi karena ingin memecah suara umat Islam maka Rasulullah tidak singgah di masjid itu dan langsung pulang, tetapi belum sempat masuk ke rumah Rasulullah memberikan komando agar para sahabat dan umat untuk mendatangi masjid itu untuk menghancurkan dan membakarnya.
Jadi di zaman Rasulullah ada satu masjid yang diperintahkan untuk dibakar dan dihancurkan karena masjid itu dibangun bukan niat taqwa tetapi kepentingan untuk memecah belah umat Islam. Masjid itu disebut oleh para ulama disebut dengan masjid “Dhirroh” atau masjid yang berbahaya. Inilah yang dipahami oleh insinyur arsitek senior itu bahwa kebangkitan Islam yang asal mulanya sebagai kebangkitan Islam yang pertama berangkat dari masjid nabi dan nabi tidak pernah meninggalkan masjid itu baik dalam menunaikan ibadah mahdhoh maupun ibadah ghair mahdhoh.
Bahwa surat Al Isra ayat pertama yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW di Israkan dari masjid ke masjid. Maka umat Islam jika ingin bangkit dari tidur untuk 700 tahun ke depan adalah masa kebangkitan Islam yang telah dicanangkan oleh umat Islam se dunia mau tidak mau harus meneladani Rasulullah untuk kembali ke masjid, karena ada hadits lain mengatakan bahwa ada 7 golongan dihari kiamat nanti yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah dan dia akan dilindungi oleh Allah salah satunya adalah laki-laki yang hatinya tertampak kepada masjid-masjid ke manapun dia pergi di dalam hatinya ada masjid. Allah SWT dalam firman-Nya menyatakan bahwa bumi ini seyogyanya dikelola dan diatur oleh hamba-hamba yang beriman. Mudah-mudahan orang-orang yang meramaikan masjid-masjid ini adalah orang-orang yang mendapatkan hidayah dan keberkahan hidupnya, amin

Baca Selengkapnya..

Keutamaan Meramaikan Masjid

Qalallahu ta’ala fil quranil ’azhiim:
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS At-Taubah; 09 : 18)
Dari ayat tersebut diatas dapat diketahui ciri ciri orang yang mencintai dan memakmurkan masjid dalah ”orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian”.
Dengan imannya tersebut maka orang orang yang mencintai masjid itu merefleksikan keimanannya dengan:
- Tetap mendirikan shalat,
- Tetap menunaikan zakat,
- Tidak takut kepada siapapun selain Allah
Dengan kualifikasi seperti itu (memakmurkan masjid, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut selain kepada Allah), maka Allah mengatakan mereka itu termasuk orang orang yang mendapat petunjuk (muhtadiin).
Disamping hal tersebut diatas beberapa hadis juga mengemukakan keutamaan meramaikan masjid:
Dianggap Allah sebagai tetangga:
Nanti di hari kiamat, Allah bertanya kepada para malaikat: ”Mana tetangga-Ku?” Malaikat menyahut: ”Siapakah gerangan orang yang patut menjadi tetangga-Mu”. Allah menjawab: ”Dimana itu orang orang yang senang membaca Al-Quran dan orang orang yang suka meramaikan masjid?” (Hadis Qudsi Riwayat Abu Naim, dari Abi Sa’id)

Menghindarkan azab:
Sesungguhnya Aku ingin mengazab para penduduk bumi. Tetapi bila Aku melihat kepada para pengunjung masjid, dan orang orang yang memohon ampunan diwaktu malam menjelang fajar, maka Aku hindarkan azab Ku dari mereka” (Hadis Qudsi Riwayat Baihaqi dari Anas)

Menghapus Dosa dan Mangangkat Derajat:
Nabi SAW bersabda: ”Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian dia pergi ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban Allah (shalat), maka langkah-langkahnya yang satu dapat menghapus dosa, dan yang lain dapat mengakat derajadnya” (Hadis Riwayat Abu Hurairah ra)
Demikianlah, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan mencurahkan rahmat Nya kepada seluruh kaum muslimin. Dan memberi kita kemudahan untuk senantiasa meramaikan masjid dengan ikhlas karena Allah. Aamiin.
Subhanakalluhumma wabihamdika, rabbighfirli, waatubu ilaihi.

Baca Selengkapnya..

Kelebihan bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa, “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku.

Berkata Jibril A.S. : “Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar.”

Berkata pula Mikail A.S. : “Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu.”

Berkata pula Israfil A.S. : “Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T mengampuni orang itu.”

Malaikat Izrail A.S pula berkata : “Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi.”

Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah S.A.W.
Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.

Baca Selengkapnya..

Kemakmuran

Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Akan datang suatu masa (waktu) sampai Allah tumpah ruahnya harta seluas-luasnya di dunia”
kapan itu akan terjadi?
Maka Rasul berkata “Orang-orang semuanya makmur pemikil harta bingung mau berinfak kepada siapa tidak adalagi yang mau terima, akhirnya bukan orang yang datang minta-minta, tapi orang yang mampu meminta-minta orang lain untuk menerima hartanya, dia menawarkan hartanya kesana kemari, (ambil emasku, ini berlianku) sampai ia menemui seorang berkata, aku sudah berkecukupan aku tidak butuh dengan bantuanmu” itu akan datang waktunya” Janji Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kapan waktu itu muncul ?
Apabila Islam sudah di jadikan Idola, dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sudah di panut sebagai panutan tunggal.
apa ciri-ciri munculnya kemakmuran itu? adalah kebangkitan Islam.
apa ciri-ciri kebangkitan Islam?
Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata di akhir zaman, islam akan bangkit dengan bangkitnya para pemuda, kalau pemuda sudah bangkit untuk mendekat kepada sunnah ku, maka tunggulah saatnya terbitnya kemakmuran yang semakin dekat dan semoga ini menjadi tanda bagi kita semua.

Baca Selengkapnya..

Kisah Segelas Susu

Siang itu terasa terik sekali, Shandy menghentikan langkahnya dan berteduh pada sebuah pohon. Barang dagangannya belum ada yang terjual sama sekali, dia merasa lapar sekali padahal dikantongnya cuma ada uang lima ratus rupiah. Orang tuanya yang miskin tidak mampu membiayai Shandy sekolah namun tekadnya untuk belajar sangat tinggi sehingga setiap hari dia rela menelusuri jalan, keluar masuk komplek perumahan untuk berjualan dan hasilnya untuk membiayai sekolahnya.
Karena merasa sangat lapar akhirnya Shandy memutuskan untuk mengetuk pintu sebuah rumah dan berniat minta makanan tuk sekedar mengganjal perutnya, namun segera kehilangan keberaniannya ketika seorang gadis cantik telah membukakan pintu. Shandy tidak berani minta makanan, sedikit tergagap dia berkata, “boleh saya minta air minum”.
Gadis itu melihat bahwa si anak ini tampak kelaparan, gadis itu tersenyum lalu berkata, “tunggu sebentar”, dan tak lama kemudia gadis itu keluar dengan membawakannya segelas besar susu. Shandy pun meminumnya perlahan-lahan.
“Berapa harus kubayar segelas susu ini?” kata Shandy.
“Kau tidak harus membayar apa-apa,” jawab si gadis. “Namaku Melati, ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan yang kulakukan.”
Shandy begitu terharu, dan berkata, “Bila demikian, ku ucapkan terima kasih.”
Shandy lalu meninggalkan rumah itu.
Ia tidak saja lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Allah dan kepercayaannya kepada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.
**************
Beberapa tahun kemudian Melati menderita sakit parah.
Para dokter setempat kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dan mengundang beberapa dokter ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter-dokter terbaik dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat.
Ketika mendengar nama pasien dan kota asal si pasien, terlihat pancaran aneh dari mata salah seorang Dokter.
Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter itu segera mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan tekad untuk menyelamatkan nyawanya.
Sejak hari itu Dokter tersebut memberikan perhatian khusus pada kasus si pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan. Dokter itu meminta kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit diajukan kepadanya dahulu untuk disetujui sebelum diserahkan kepada si pasien.
Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantornya. Ia mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu di pinggirnya. Tagihan itu kemudian dikirimkan ke kamar pasien.
Si pasien takut membuka amplop nota tagihan karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya.
Akhirnya, tagihan itu dibuka dan pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu :
Telah dibayar lunas dengan segelas susu
Tertanda
dr. Shandy
Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam hati,“Terima kasih Allah, cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan tangan manusia.”

Baca Selengkapnya..

KALKULATOR ZAKAT