Bagaimana cara Mendidik Anak Gemar Membaca
Oleh A. Fatih Syuhud
Ditulis untuk Buletin SISWA Edisi Agustus 2010Pondok Pesantren Alkhoirot, Malang Jatim
Gemar membaca bagi anak itu sangat penting, karena (a) gemar membaca adalah perintah Al Quran (QS Al Alaq 96:1-5) dan (b) dari sudut pandang pendidikan gemar membaca dapat meningkatkan prestasi akademis anak.
Pakar pendidikan, Sharon Darling, presiden dan pendiri National Centre for Family Literacy menyatakan bahwa membudayakan kebiasaan membaca pada anak setiap hari adalah sangat penting untuk kesuksesan akademisnya ke depan.
Pakar pendidikan, Sharon Darling, presiden dan pendiri National Centre for Family Literacy menyatakan bahwa membudayakan kebiasaan membaca pada anak setiap hari adalah sangat penting untuk kesuksesan akademisnya ke depan.
Bagi yang hidup di negara berkembang seperti Indonesia, membiasakan budaya gemar membaca pada anak mengalami banyak kendala.
Pertama, lingkungan yang tidak mendukung. Apabila teman-teman di sekitar biasa bermain sepanjang hari, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua untuk meminta anaknya bersikap berbeda dengan meminta waktu untuk membaca.
Kedua, kondisi ekonomi yang pas-pasan. Negara berkembang identik dengan negara miskin. Yang berdampak pada mayoritas rakyat hidup dalam kemiskinan. Dalam kondisi seperti itu, untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan (pakaian, makanan dan rumah) sudah kesulitan. Apalagi untuk membelikan buku bagi anak.
Tetapi orang tua yang baik dan ingin melihat anaknya sukses hendaknya tidak menyerah pada keadaan. Banyak cara untuk membuat anak gemar membaca dengan biaya murah.
Pertama, biasakan orang tua membaca buku untuk anak sejak dini. Minimal sejak usia tiga tahun. Idealnya sejak usia 1 tahun, orang tua sudah rajin membacakan buku cerita untuk anak. Jadwalkan waktunya. Umpamanya sekali atau dua kali dalam sehari harus ada waktu khusus membaca selama sekian menit atau jam.
Kalau anak sudah mulai bisa membaca sendiri, adakan waktu membaca bersama di mana seluruh aktivitas lain, seperti nonton tivi dan main games, harus dihentikan.
Kedua, dari penghasilan perbulan, sediakan dana khusus untuk beli buku. Idealnya bukan saja untuk anak, tapi juga buat orang tua. Kalau tidak memungkinkan, cukup untuk si kecil saja. Dengan dana khusus ini, ajak si kecil ke toko buku. Membiasakan anak mengunjungi toko buku, bukan toko yang lain, merupakan proses awal pembelajaran anak untuk mencintai buku.
Ketiga, kalau penghasilan perbulan pas-pasan sekali dan hanya cukup untuk kebutuhan pokok saja, maka ada beberapa cara untuk mendapatkan bacaan. Seperti, (a) meminjam buku dari perpustakaan terdekat, (b) meminjam dari teman (jangan lupa dikembalikan kalau selesai), (c) tukar menukar buku dengan siapa saja yang kita kenal.
Keempat, biasakan membawa buku setiap bepergian ke manapun. Dan bacalah buku itu di perjalanan saat ada waktu luang seperti sedang antri, menunggu kereta api atau bus tiba, dan selama di dalam perjalanan. Adalah lebih baik membawa buku setiap dalam perjalanan, walaupun tidak dibaca dari pada tidak membabawa buku sama sekali. Kebiasaan ini umum dilakukan orang-orang dari Eropa atau Amerika, tapi jarang dijumpai dilakukan oleh orang Indonesia atau siapapun yang berasal dari dunia ketiga. Kebiasaan yang positif dari manapun datangnya harus ditiru. Begitu juga, kebiasaan negatif dari manapun datangnya harus dibuang.
Baca Selengkapnya..