Translator

Sabtu, 22 Januari 2011

Cara Mendidik Anak Gemar Membaca

cara mendidik anak gemar membaca
Bagaimana cara Mendidik Anak Gemar Membaca

Oleh
A. Fatih Syuhud
Ditulis untuk Buletin SISWA Edisi Agustus 2010Pondok Pesantren Alkhoirot, Malang Jatim

Gemar membaca bagi anak itu sangat penting, karena (a) gemar membaca adalah perintah Al Quran (QS Al Alaq 96:1-5) dan (b) dari sudut pandang pendidikan gemar membaca dapat meningkatkan prestasi akademis anak.

Pakar pendidikan, Sharon Darling, presiden dan pendiri National Centre for Family Literacy menyatakan bahwa membudayakan kebiasaan membaca pada anak setiap hari adalah sangat penting untuk kesuksesan akademisnya ke depan.

Bagi yang hidup di negara berkembang seperti Indonesia, membiasakan budaya gemar membaca pada anak mengalami banyak kendala.

Pertama, lingkungan yang tidak mendukung. Apabila teman-teman di sekitar biasa bermain sepanjang hari, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua untuk meminta anaknya bersikap berbeda dengan meminta waktu untuk membaca.

Kedua, kondisi ekonomi yang pas-pasan. Negara berkembang identik dengan negara miskin. Yang berdampak pada mayoritas rakyat hidup dalam kemiskinan. Dalam kondisi seperti itu, untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan (pakaian, makanan dan rumah) sudah kesulitan. Apalagi untuk membelikan buku bagi anak.

Tetapi orang tua yang baik dan ingin melihat anaknya sukses hendaknya tidak menyerah pada keadaan. Banyak cara untuk membuat anak gemar membaca dengan biaya murah.

Pertama, biasakan orang tua membaca buku untuk anak sejak dini. Minimal sejak usia tiga tahun. Idealnya sejak usia 1 tahun, orang tua sudah rajin membacakan buku cerita untuk anak.  Jadwalkan waktunya. Umpamanya sekali atau dua kali dalam sehari harus ada waktu khusus membaca selama sekian menit atau jam.
Kalau anak sudah mulai bisa membaca sendiri,  adakan waktu membaca bersama di mana seluruh aktivitas lain, seperti nonton tivi dan main games, harus dihentikan.

Kedua, dari penghasilan perbulan, sediakan dana khusus untuk beli buku. Idealnya bukan saja untuk anak, tapi juga buat orang tua. Kalau tidak memungkinkan, cukup untuk si kecil saja. Dengan dana khusus ini, ajak si kecil ke toko buku. Membiasakan anak mengunjungi toko buku, bukan toko yang lain, merupakan proses awal pembelajaran anak untuk mencintai buku.

Ketiga, kalau penghasilan perbulan pas-pasan sekali dan hanya cukup untuk kebutuhan pokok saja, maka ada beberapa cara untuk mendapatkan bacaan. Seperti, (a) meminjam buku dari perpustakaan terdekat, (b) meminjam dari teman (jangan lupa dikembalikan kalau selesai), (c)  tukar menukar buku dengan siapa saja yang kita kenal.

Keempat, biasakan membawa buku setiap bepergian ke manapun. Dan bacalah buku itu di perjalanan saat ada waktu luang seperti sedang antri, menunggu kereta api atau bus tiba, dan selama di dalam perjalanan. Adalah lebih baik membawa buku setiap dalam perjalanan, walaupun tidak dibaca dari pada tidak membabawa buku sama sekali. Kebiasaan ini umum dilakukan orang-orang dari Eropa atau Amerika, tapi jarang dijumpai dilakukan oleh orang Indonesia atau siapapun yang berasal dari dunia ketiga. Kebiasaan yang positif dari manapun datangnya harus ditiru. Begitu juga, kebiasaan negatif dari manapun datangnya harus dibuang.

Baca Selengkapnya..

Membangun Karakter Kepemimpinan Anak

kepemimpinan anak
Bagaimana cara Membangun dan menanamkan Karakter Kepemimpinan pada Anak kita? Seri tulisan pendidikan Islam bagi anak muslim.
Oleh A. Fatih Syuhud
Ditulis untuk Buletin SANTRI
Pondok Pesantren Alkhoirot Karangsuko, Malang (Jatim)

Rasulullah dalam sebuah hadits sahih bersabda, “Setiap dari kalian adalah penggembala. Dan setiap penggembala bertanggung jawab atas gembalaannya.” Penggembala adalah metafor dari pemimpin.  Jadi, setiap individu muslim diwajibkan untuk memiliki kualitas kepemimpinan. Kalau toh ia tidak menjadi pemimpin besar, minimal ia dapat menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri dan keluarganya.

Kualitas kepemimpinan tentu saja tidak datang begitu saja. Ia harus dibangun melalui proses yang panjang Penanaman karakter kepemimpinan idealnya dilakukan sejak dini. Yakni sejak masa anak-anak. Dan di sinilah peran orang tua sangat vital.
Salah satu yang terpenting yang harus dimiliki seorang calon pemimpin adalah kualitas intelektual. Ia harus cerdas dan pintar. Kalau tidak lebih cerdas, minimal lebih pintar dari yang dipimpin. Untuk menuju ke arah ini, anak memerlukan stimulasi intelektual sejak balita, yang akan mempertajam sel-sel otaknya dan memberikan tradisi  intelektual yang baik dalam diri anak seperti keingintahuan besar (curiosity) , dan lain-lain.
Di samping itu, kualitas karakter juga harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang dapat ditumbuhkembangkan sejak dini di samping kualitas intelektual di atas. Berikut beberapa karakter penting yang harus dipupuk dan disemai sehingga menjadi bagian inheren dari keperibadian anak:

Peduli : karakter kepemimpinan dimulai dari rasa peduli pada orang atau hal lain di luar dirinya. Misalnya, peduli pada orang miskin dan kemiskinan. Pada banyaknya pengangguran. Pada anak-anak muda yang putus sekolah, dan lain-lain.

Inisiatif: kepedulian membangkitkan inisiatif untuk memperbaiki situasi yang dianggapnya dapat diperbaiki. Inilah esensi kepemimpinan, yakni keinginan dan kemauan untuk memimpin atau berada di depan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Berakhlak: taat pada syariah Islam dan tunduk pada etika sosial yang disepakati bersama menjadi keharusan untuk mendapat respek dari lingkungan yang dipimpin.

Integritas dan karakter: Anak selalu melihat dan meniru orang tua mereka. Oleh karena itu hanya orang tua yang dapat memberi contoh hidup pada anak-anak mereka tentang karakter yang baik, kejujuran dan integritas.

Percaya diri: siapapun harus percaya diri apabila ingin mencapai sesuatu dalam hidup. Selain itu, tanpa percaya diri, kita tidak akan dapat menyampaikan apapun pada orang lain.

Nyali: kita butuh nyali dan keberanian untuk mencapai  target dan tujuan. Orang tua harus mengajarkan anak bahwa begitu dia memutuskan untuk melakukan sesuatu, ia harus berani untuk mencapainya apapun yang terjadi.

Rasa tanggung jawab: Apabila orang tua melakukan kesalahan, dia harus mengakui kesalahan itu. Jelaskan soal ini pada anak sejak awal. Orang tua boleh mensyukuri saat mencapai tujuan yang dicapai dengan tanpa berbangga yang berlebihan

Baca Selengkapnya..

Perlukah Penghargaan dan Sanksi bagi Anak?

Perlukah Penghargaan dan Sanksi bagi Anak? Seri tulisan pendidikan Islam untuk anak muslim



Reward and punishment (penghargaan dan sanksi) adalah salah satu metode pendidikan penting dalam memperkenalkan nilai baik dan buruk sejak dini pada anak. Karena tanpa itu anak tidak akan pernah tahu yang mana perilaku yang perlu terus dipupuk dan mana yang harus dihindari. Dalam Islam juga dikenal konsep pahala dan dosa, sorga dan neraka. Yang pada intinya bertujuan sama yakni untuk menjadikan seorang muslim termotivasi untuk berbuat kebajikan dan menjauhi perilaku tercela

Reward atau apresiasi itu penting karena anak cenderung meneruskan suatu perilaku tertentu apabila perilaku itu mendapat penghargaan dan berhenti melakukannya apabila tidak dipedulikan. Oleh karena itu reaksi orang tua yang konsisten terhadap suatu perilaku anak sangatlah penting karena memuji dan mencela perilaku yang sama pada waktu berbeda akan membingungkan anak. Punishment juga tak kalah pentingnya. Tanpa ini, anak akan terbiasa dengan perilaku yang salah dan menganggapnya sebagai suatu kebenaran.



Penghargaan
Ada berbagai macam bentuk penghargaan. Mulai dari pujian secara lisan, sampai dengan memperlakukan anak dengan manis. Hal yang perlu diingat adalah bahwa penghargaan terhadap anak haruslah baik dan tepat serta mengena pada tujuan. Yakni, agar supaya (a) anak tahu bahwa perilakunya itu positif; dan (b) agar ia semakin termotivasi untuk melakukan hal yang sama di kemudian hari. Perlu hati-hati apabila penghargaan yang diberikan itu berupa hadiah. Jangan sampai hadiah tersebut terlalu berlebihan sehingga tujuan dari apresiasi itu sendiri tidak tercapai.
Pada dasarnya, penghargaan dapat berupa hal yang sangat sederhana namun anak mengerti perilaku apa yang telah mendapat penghargaan itu. Sebagai contoh, orang tua dapat mengatakan, “Hasan, terima kasih ya sudah berbagi mainan dengan adikmu. Kamu anak yang baik dan peduli.”


Sanksi
Memberikan sanksi tidaklah semudah memberikan penghargaan. Karena sanksi bertujuan agar anak menghentikan dan merubah kelakuannya yang buruk tersebut. Setidaknya ada empat langkah agar sanksi membuahkan hasil sesuai yang diharapkan:
Pertama, jalankan sanksi secara langsung. Jangan ditunda-tunda. Sebagaimana penghargaan, sanksi harus segera dilakukan begitu terjadi pelanggaran. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perilaku buruk dapat berhenti apabila sanksi diberlakukan dengan segera.
Kedua, konsisten. Perilaku buruk anak harus diberi sanksi secara konsisten, bukan hanya sesekali.

Ketiga, penjelasan. Adalah penting memberi penjelasan pada anak Anda mengapa dia mendapat hukuman. Tanamkan pengertian bahwa di masa datang dia tidak akan mendapat sanksi lagi asal dia tidak mengulangi perbuatannya.
Keempat, responsif. Sanksi akan lebih berhasil merubah karakter anak apabila terjalin hubungan akrab antara Anda dan anak Anda.

Sanksi dan penghargaan (reward and punishment) dapat dilakukan secara lisan (berupa pujian atau peringatan) saat anak berusia di bawah dua tahun. Setelah itu, apresiasi dan hukuman dapat berupa berbagai macam bentuk yang lebih kreatif. Yang terpenting, sanksi jangan sampai menyakiti fisik anak. Begitu pula, penghargaan tidaklah perlu berlebihan. Semuanya harus patut dan sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri

Baca Selengkapnya..

Kapan Anak Boleh Punya HP?

Kapan anak boleh punya hp sendiri?
Kapan atau umur berapa Anak Boleh Punya / memiliki HP (handphone) sendiri?
Tulisan ini bagian dari seri artikel pendidikan Islam untuk anak muslim.
Oleh A. Fatih Syuhud
Ditulis untuk Buletin El Ukhuwah Edisi Desember 2010Pondok Pesantren Putri Al Khoirot Malang

Judul di atas merupakan pertanyaan yang membebani pikiran banyak orang tua zaman sekarang yang masih peduli pada pendidikan anak. Bolehkah anak memiliki hp sendiri? Kalau boleh, umur berapa dibolehkan? Usia TK? Usia SD? Usia SMP, SMA, atau setelah mulai kuliah?

HP atau hand phone, seperti kita semua tahu, adalah teknologi komunikasi nirkabel yang saat ini sangat populer dan berharga cukup murah. Semua orang dapat membelinya. Dengan hanya Rp 150.000 kita sudah dapat memiliki hp lengkap dengan nomor perdana. Artinya, orang tua yang tidak kaya sekalipun mampu memiliki dua hp; untuk diri sendiri dan anak. Oleh karena itu, tidak sedikit orang tua dengan tanpa beban membelikan HP buat anak mereka yang masih duduk di bangku SD, bahkan TK. Hal ini tentu menjadi tekanan tersendiri bagi anak lain yang belum memiliki hp. Dan pada gilirannya, ini menjadi dilema tersendiri bagi orang tua yang anaknya terus merengek minta hp dengan uang sendiri atau dibelikan orang tua. Haruskah permintaan anak diikuti?

Sebelumn memutuskan, ada baiknya orang tua mengetahui potensi efek negatif dari hp bagi anak remaja. Di samping efek positifnya.

Sebuah lembaga di Amerika bernama the National Campaign to Prevent Teen and Unplanned Pregnancy pada 25 September sampai 3 Oktober 2008 mengadakan survei tentang seberapa banyak anak remaja dalam usia antara 13 sampai 19 tahun yang pernah mengakses, melihat, mengirim dan menonton foto dan video porno.
Hasilnya, cukup mengejutkan:
  • 20% remaja pernah mengirim gambar porno, semi porno atau video porno yang diperankan mereka sendiri.
  • 33% remaja pernah mengirim atau memposting sms bernada seks, via email atau chatting.
  • 48% remaja pernah menerima sms atau email porno via hp.
Sementara itu, dampak lain dari kepemilikan hp bagi remaja adalah kurang tidur. Sebuah riset yang diadakan oleh Nielson pada 2009 pada remaja Amerika menemukan bahwa rata-rata mereka mengirim sms 2.899 kali setiap bulan. Termasuk sms-an di tengah malam. Artinya, ini menyebabkan mereka kurang tidur. Kurang tidur (sleep deprivation), menurut direktur the Oakland California Public Health Institute’s Center for Research on Adolescent Health and Development, dapat menyebabkan permasalahan dengan ketajaman mental, stabilitas mood dan hyper-aktif.

Apalagi saat ini, hp bukan hanya untuk sms-an, tapi juga untuk Facebook-an dan Twitter-an.
Kota bisnis New York bahkan melarang penggunaan hp di sekolah sejak tahun 2006 karena dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar,  sering dipakai nyontek, memotret yang ada di kamar mandi, dan lain-lain. Pada Mei 2008, Mahkamah Agung AS memperkuat keputusan larangan penggunaan hp di sekolah tersebut.

Adakah manfaat dari hp? Sebagaimana penemuan teknologi yang lain, manfaatnya tentu saja ada dan bahkan banyak. Terutama sebagai alat komunikasi dengan keluarga, kolega bisnis, dan lain-lain.

Jadi, kapan anak boleh punya hp sendiri? Orang tua yang bijak tentu tahu kapan waktu yang tepat untuk mengijinkan anak punya hp sendiri. Yang jelas, pastikan bahwa hp itu akan membawa manfaat, bukan mudarat.
Saya sendiri berpendapat, minimal saat memasuki bangku SLTA. Idealnya saat mulai kuliah

Baca Selengkapnya..

Pendisiplinan Anak

Pendisiplinan Anak.
Seri tulisan pendidikan Islam untuk anak muslim.
Oleh: A. Fatih Syuhud
Ditulis untuk Buletin Siswa
MTs dan MA Al-Khoirot
Pondok Pesantren Al-Khoirot

Punishment (hukuman atau sanksi) bagi anak bertujuan untuk mendisiplinkan anak. Dan karena itu, ia juga disebut dengan pendisiplinan.  Pendisiplinan anak merupakan bagian tersulit dari proses pendidikan anak dalam keluarga. Terutama bagi orang tua yang “tidak tegaan”. Banyak orang tua yang karena saking sayangnya pada anak membiarkan saja apapun yang anak lakukan dengan berbagai macam alasan. Seperti, “Ah, masih kecil. Biar saja.” Atau , “Kalau dilarang menangis terus. Jadi, biarkan saja,” kata orang tua seorang balita yang anaknya perokok berat.

Tidak menuruti keinginan anak, apalagi memberikan sanksi atas perilaku buruk anak, memang terasa berat. Ini terjadi karena pendisiplinan terkesan bertentangan dengan “suara hati” orang tua yang selalu ingin menunjukkan rasa kasih sayangnya pada anak secara terus menerus.  Namun, suara hati tersebut harus dibuang jauh-jauh, kalau orang tua ingin melihat anaknya sukses, mandiri dan menjadi pemimpin—setidaknya pemimpin untuk dirinya sendiri. Pendisiplinan anak adalah keharusan. Dan itu harus dimulai sejak dini.  Sejak anak berusia satu hari. Namun demikian, harus diingat bahwa hukuman tidak harus identik dengan kekerasan fisik, bentakan atau hardikan. Sebaliknya, sanksi model ini justru harus betul-betul dihindari apabila kita ingin melihat anak kita tumbuh dengan sehat, cerdas dan percaya diri.


Secara garis besar hukuman terbagi menjadi lima. Yaitu  (a) hukuman denda; (b) hukuman lisan; (c) hukuman fisik; (d) menahan tidak memberikan penghargaan; (e) disiplin isolasi.

Hukuman Denda
Anak dikenai denda atas kesalahan yang dia lakukan. Contoh, apabila anak merusak jendela maka ia didenda tidak mendapat uang saku selama seminggu.

Hukuman Lisan (Verbal)
Hukuman lisan hendaknya terkontrol dan tidak terlalu banyak agar efektif. Ia dapat berupa ekpresi marah dengan suara agak keras kalau perlu. Yang terpenting membuat anak sadar atas kesalahannya.  Hindari mencemooh dan menghina karena itu akan merendahkan raya percaya dirinya.

Hukuman Fisik
Orang tua yang frustrasi kadang menggunakan pukulan untuk mendisiplinkan anak. Terkadang sampai membuat anak cacat. Hukuman fisik hendaknya menjadi pilihan terakhir. Kalau bisa dihindari sama sekali. Karena pukulan ringan pun akan mengindikasikan pada anak bahwa kekerasan adalah perilaku yang dapat diterima.

Menunda Penghargaan
Ini salah satu metode yang cukup efektif untuk mendisiplinkan anak apabila dia melakukan kesalahan. Sebagai contoh, apabila dia tidak mengerjakan PR-nya maka dihukum dengan tidak boleh menonton tv.

Hukuman Isolasi
Ini tipe hukuman paling ringan tapi sangat efektif dalam pendisiplinan anak. Caranya, dengan mengisolasi anak duduk atau berdiri di dalam kamar atau ruang tengah sendirian dalam waktu tertentu. Tujuannya sama untuk menyadarkan anak bahwa ia telah berbuat kesalahan. Para psikolog sepakat bahwa hukuman tipe ini efektif untuk anak usia 18 sampai 24 bulan tapi dapat juga diberlakukan pada anak di bawah 18 bulan. Jangan lupa menanyakan pada anak mengapa dia diisolasi. Apabila jawabannya kurang jelas, ingatkan apa perilakunya yang salah dan apa yang sebaiknya dilakukan.
Mendidik anak dalam keluarga adalah proses dalam hitungan detik, menit, jam dan hari. Orang tua yang betul-betul sayang tentu akan sangat menikmati proses ini.

Baca Selengkapnya..

Kegelapan di Laut Dalam - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Gambar 15. Antara 3 hingga 30 persen cahaya matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Selanjutnya, hampir semua warna dari spektrum cahaya akan diserap secara berturut-turut pada 200 meter pertama, kecuali warna biru.
Gambar 15. Antara 3 hingga 30 persen cahaya matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Selanjutnya, hampir semua warna dari spektrum cahaya akan diserap secara berturut-turut pada 200 meter pertama, kecuali warna biru. (Oceans, Elder dan Perneta, hal. 27)

Gambar 16. Ombak dalam pada batas pertemuan dua lapisan air yang berbeda kepekatan. Satu lapisan pekat (di bawah) dan yang lainnya lebih encer (di atas). (Oceanography, Gross, hal. 204)
Gambar 16. Ombak dalam pada batas pertemuan dua lapisan air yang berbeda kepekatan. Satu lapisan pekat (di bawah) dan yang lainnya lebih encer (di atas). (Oceanography, Gross, hal. 204)
Allah berfirman di dalam Al Qur'an
أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا ۗ وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. (Al Qur'an, An-Nuur, 24:40)
Ayat ini menyebutkan kegelapan yang dapat ditemukan di laut dalam, di mana jika seseorang menjulurkan tangan ia tak akan bisa melihatnya. Kegelapan di dalam lautan dan samudera ditemukan sekitar kedalaman 200 meter ke bawah. Pada kedalaman ini, hampir-hampir tidak ada cahaya lagi (lihat gambar 15). Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak ada cahaya sama sekali.
Manusia tidak berkemampuan menyelam lebih dari kedalaman 40 meter tanpa bantuan kapal selam atau peralatan khusus. Manusia tak akan bertahan tanpa perlengkapan di bagian gelap dari lautan, semisal pada kedalaman 200 meter.
Gelapnya kedalaman laut ini hanya diketahui oleh para ilmuwan di masa sekarang melalui berbagai peralatan khusus dan kapal atau peralatan selam yang memungkinkan mereka menyelam ke kedalaman lautan.
Tanpa peralatan khusus, tidak mungkin manusia di jaman Nabi Muhammad mengetahui bagaimana bentuk kegelapan di dalam lautan. Ini membuktikan bahwa Al Qur'an diturunkan oleh Allah Yang Maha Mengetahui.
Kita juga melihat dalam penggalan kalimat dari ayat di atas yang berbunyi: "...yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan;" bahwa air di laut yang dalam diliputi oleh ombak dan di atas ombak ini ada ombak lain. Sangat jelas bagi kita bahwa lapisan ombak yang ke dua ini adalah ombak di permukaan laut yang biasa kita lihat, karena ayat tersebut menyebutkan adanya awan di atasnya. Tetapi bagaimana dengan ombak yang disebutkan pertama? Adakah ombak lain di bawah permukaan laut?
Para ilmuwan telah menemukan pada masa sekarang adanya ombak dalam (internal waves) yang "terjadi pada batas pertemuan dua lapisan air yang memiliki perbedaan kepekatan." (lihat gambar 16).
Ombak dalam terjadi pada permukaan lapisan air di kedalaman lautan karena ia memiliki kepekatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan air di atasnya. Ombak dalam berperilaku mirip ombak permukaan. Ia juga bisa pecah seperti ombak di permukaan laut. Namun ombak dalam tidak bisa terlihat oleh mata biasa. Ia hanya bisa dideteksi melalui peralatan canggih dengan mempelajari perubahan suhu dan kandungan garam pada suatu lokasi tertentu.

Baca Selengkapnya..

KALKULATOR ZAKAT