Bagaimana Cara Memberikan Penghargaan (reward) atau apresiasi pada anak. Seri tulisan pendidikan Islam untuk anak muslim.
Anak adalah buah hati. Dambaan siapapun yang sedang mengarungi mahligai rumah tangga. Keberadaannya menciptakan nuansa baru kebahagiaan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Tidak ada satupun orang tua yang tidak menyayangi kehadirannya. Tak heran, mereka ingin selalu menyirami anaknya dengan limpahan kasih sayang yang sebesar-besarnya. Limpahan kasih sayang itu dapat berupa apa saja. Dari pujian, sampai berbagai macam hadiah.
Dalam situasi seperti ini, orang tua harus tetap bermawas diri dan terkontrol. Niat baik membahagiakan anak akan dapat berubah menjadi bencana—sekarang atau nanti—apabila ekpresi kasih sayang itu mencapai level yang dapat dianggap berlebihan dan tidak mendidik sehingga merusak mental anak.
Dalam situasi seperti ini, orang tua harus tetap bermawas diri dan terkontrol. Niat baik membahagiakan anak akan dapat berubah menjadi bencana—sekarang atau nanti—apabila ekpresi kasih sayang itu mencapai level yang dapat dianggap berlebihan dan tidak mendidik sehingga merusak mental anak.
Penghargaan, pujian dan ekspresi kasih sayang apapun hendaknya bertumpu pada satu tujuan: untuk membuat anak termotivasi berperilaku lebih baik. Untuk itu penghargaan hendaknya diberikan setelah anak melakukan sesuatu yang baik. Sehingga anak mencapai suatu pemikiran bahwa untuk mencapai segala sesuatu tidak ada yang gratis. Harus selalu diusahakan.
Dr. Bob Myers membagi bentuk tipe penghargaan dalam tiga kategori usia. Yaitu prasekolah, sekolah SD, SLTP dan SLTA (masa remaja).
Perhatian: bentuk penghargaan di bawah hanya sekedar contoh. Orang tua yang paling tahu penghargaan apa yang terbaik, mendidik dan sekaligus menyenangkan anak.
Walaupun penghargaan dan pujian pada anak itu baik untuk membentuk perilaku disiplin namun bukan tanpa masalah. Penghargaan bukan hanya satu-satunya cara untuk membentuk perilaku positif anak. Karena pujian adalah motivator eksternal. Sedang tujuan utama dari penghargaan itu adalah motivasi dari dalam yakni self-discipline (disiplin diri sendiri).
Hasil terbaik dari sebuah penghargaan adalah apabila ia dapat membantu anak untuk menyadari kapan dan bagaimana ia dapat menghargai dirinya sendiri
Iipe Usia | Bentuk Penghargaan | ||
Prasekolah | Membeli buku cerita bergambar | Tambah nonton tv (biasanya sejam, menjadi dua jam) | Jalan-jalan ke taman bersama orang tua |
Nonton CD/DVD anak (menyewa, membeli, atau yang sudah ada) | Menggambar atau mewarnai dengan krayon | Main komputer atau game (waktunya | |
Bernyanyi lagu anak (yang islami atau umum) | Piknik sekeluarga ke suatu tempat yang disukai anak | Orang tua membacakan cerita menjelang tidur | |
Usia SD | Beli buku bacaan | Jalan-jalan ke taman atau tempat wisata | Makan-makan di luar bersama keluarga |
Bebas dari tugas rumah | Boleh pilih acara TV sendiri | Nonton CD/DVD pilihan | |
Berkebun | Nonton pertandingan olahraga yang disukai | Main game | |
Usia Remaja (SLTP/SLTA) | Beli buku bacaan yang sesuai usianya | Teman boleh datang | Boleh tidur agak larut |
Boleh mendekorasi kamar sendiri | Boleh jalan-jalan sendirian (untuk anak laki-laki) | Ikut kegiatan bersama teman | |
Boleh nyetir motor / mobil sehari | Dibebaskan sehari dari tugas rumah | Memilih menu makanan |
Walaupun penghargaan dan pujian pada anak itu baik untuk membentuk perilaku disiplin namun bukan tanpa masalah. Penghargaan bukan hanya satu-satunya cara untuk membentuk perilaku positif anak. Karena pujian adalah motivator eksternal. Sedang tujuan utama dari penghargaan itu adalah motivasi dari dalam yakni self-discipline (disiplin diri sendiri).
Hasil terbaik dari sebuah penghargaan adalah apabila ia dapat membantu anak untuk menyadari kapan dan bagaimana ia dapat menghargai dirinya sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar